Minggu, 18 Desember 2011

"monolog waktu"

waktu hanyalah putaran jarum jam yang menunjuk dua belas angka satu persatu ber ulang ulang, seperti para lelaki yang mencoba menggoda untuk mendapat sepotong hatimu, tapi aku bukan waktu ! kau tak sempat mengenal dirimu karna kau sibuk dengan waktumu

"... katakan pada hatimu bahwa aku hanyalah ilusi, kabarkan pada teman temanmu bahwa kau terperdaya olehku, ceritakan pada ibumu bahwa aku yang mengganggu mimpimu... "

dan hanya ke dua belas angka itu yang ada di otakmu, entah berapa yang telah terkumpul di tanganmu, sepuluh... ber-puluh hingga ber-peluh, karna kau telah diperkosa waktu.

semarang, 16 desember 2011

zi...

zi... dan hanya kau dan aku yang tahu, meski maknanya berbeda...

zi... dan akupun hanya bisa mengadu pada diriku sendiri...

zi... dan akupun menyusuri ladang hati...

zi... dan akupun menyemangati...

zi... dan akupun turut bersedih...

zi... dan akupun terjerumus rindu palsu...

zi... dan akupun tertidur...

zi... dan akupun terlelap...

zi... dan kau pergi tanpa pesan...

zi... dan semua yang kulewati indah tak berbatas...

zi... dan terbanglah sebebas sayapmu membawa kebaikan...


semarang, 12 desember 2011

.............. zi, itu saja tentangmu

Minggu, 27 November 2011

"tali warna"

seutas tali warna kupilin hingga menjalin,
jingga diantara sayup gendang merasuk kalbuku
diantara bait puisi senja dalam sepenggal warna
tawa pula, do'a juga, jiwa raga menatap keatas sana

diujung mata tergambar cita, terhalau kabut dinginkan rasa
tali warna mengikat sisa semangat, hangatkan jiwa
erat juga pekat, namun tak terasa penat
meski abu abu menempel disisi warna yang memikat

tali warna menjadi do'a, terbang meniti pelangi
menembus dinding dinding imaji mencari tempat suci
tak terhenti... tinggi dan semakin meninggi
mengikuti kata nurani, menentramkan jiwa ini

semarang, 27 November 2011
~tali warna adalah aku, yang akan mengikatmu~



performance art bersama para seniman, di panggung terbuka Rumah Seni Eloprogo (photo dokumentasi artcamp 3, mei 2009)

Minggu, 23 Oktober 2011

"aku, cinta dan hujan"

hariku tak pernah sempurna, meski bersanding segelas kopi dan sebatang rokok,
dan juga musik yang sering menghibur dalam butir gelisahku,
namun tersenyum hanya yang aku bisa, ketika semua kerja hanya melelahkan raga,
sungguh indah yang kupunya; semangat, senyum, beberapa teman yang datang berlalu serta kebebasan

cinta, istilah manusia tentang rasa yang selama ini belum ku mengerti secara hakiki...
yang ku tahu; lelaki akan bangkit birahi saat melihat wanita sexy,
pernikahan mungkin hanya jual beli tradisi, tukar tambah materi, ketika negosiasi mahar disepakati
sungguh ku tak inginkan cinta yang sedangkal ini,,,

basah kuyup, menggigil, sesaat lagi bisa membuatku hypotermi,
namun ada cinta yang menghangatkanku untuk tetap mampu berlari dalam hujan deras ini
cinta akan hidup yang ku miliki, karna ku tak ingin mati sia-sia di belantara ini !
hariku tak pernah sempurna, meski aku, cita dan hujan telah saling kompromi.



semarang,22 Oktober 2011
*...mencoba mengingat kembali perjalananku turun dari pendakian Gn. Lawu beberapa tahun yang lalu


Gn. Lawu 3265 mdpl

Kamis, 22 September 2011

...disudut kemenangan...

entah kemenangan macam apa yang kurasa...
meski gema terdengar di telinga
walau takbir menggetarkan jiwa
disini ku berlutut tanpa rasa
dan aku masih manusia

entah kemenangan apa yang kurasa...
meski berpeluh doa
walau berpenuh tawa
jiwaku masih tak suci
hatiku masih berbalut dengki

entah kemenangan apa yang kurasa...
setetes air mata ini membasai lantai suci
tanpa isak dan terasa hampa
diantara sujudku yang tak khusyu'
diantara shahadatku yang terbata
aku masih belum bisa merasa

entah kemenangan apa yang kurasa...
ampuni aku yaa Allah...
diri ini masih berbalur dosa
ampuni aku yaa Allah...
disudut kemenangan ini hanya kekalahan yang kurasa



semarang, 31 Agustus 2011
Minal Aidin Walfaidzin ‘Mohon Maaf Lahir & Batin
idul fitri 1 Syawal 1432 Hijriyah



Masjid Kubah Mas

Kamis, 25 Agustus 2011

"mencumbui ladang harapan"

setumpuk harapan tertata rapi dalam pilihan warna dan rasa,
tapi ini sampah !
tapi ini bekas !
tapi ini rongsokan !
dan tapi ini hari hariku !

berteman debu aku tak malu,
bertas karung aku tak ragu,
berbau sampah tapi ku suka,
berbaju lusuh asal ku bahagia,

segrobak beban kudorong hingga tujuan, berpeluh penuh tawa,
mungkin ini berat kawan !
mungkin ini rugi kawan !
mungkin ini tak laku kawan !
dan mungkin ini adalah harapan !

bekerja berubah jadi do'a,
berusaha berubah jadi asa,
berupaya berubah jadi rasa,
berpeluh kuharap jadi bahagia,

setumpuk harapan dan segrobak beban akan jadi keuntungan
sekeping, dua keping bisa jadi gundukan,
kucumbui rongsokan hingga hidupku terus bertahan
dan kunikmati duniaku untuk gapai angan angan,

semarang, 4 Agustus 2011


bercumbu dengan setumpuk harapan



bercumbu dengan logam